Kamis, 02 Februari 2012
Napoleon Bonaparte adalah muslim
Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan Kaisar
Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio , Corsica 1769. Namanya terdapat dalam
urutan ke-34 dari Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah yang
ditulis oleh Michael H. Hart.
Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Prancis
sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah
diperolehnya itu.
Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang
dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa
tenang dan damai.
Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya ditahun
1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya dihadapan dunia
Internasional.
Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam daripada agama lamanya,
Kristen ?
Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine Islam,
edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
*"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly
and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his
daughters ?"
"The science which proves to us that the earth is not the centre of the
celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the
sun ! One shall see the stars falling into the sea... I say that of all the
suns and planets,..." *
"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi
adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat
daripada kisah Lut beserta kedua puterinya ?" (Lihat Kejadian 19:30-38)
"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata
surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua
menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang
berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua matahari dan planet-planet
...."
Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :
*"Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens
to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant
of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things
than ours; the turks also call us idolaters." *
"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya
Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan,
padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh
Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang
terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita
sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa."
Selanjutnya :
*"Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you
by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the
prophet Muhammad and that I love the Musselmans." *
"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada
kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda
disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi
Muhammad serta mencintai orang-orang Islam."
Akhirnya ia berkata :
*"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but
God, He has no son and He reigns without a partner." *
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain
Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping."
Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah membandingkan dengan kitab
sucinya, Alkitab (Injil). Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggul an
Al-Quran daripada Alkitab (Injil), juga semua cerita yang melatar
belakanginya.
Referensi :
*1. Memoirs of Napoleon Bonaparte by Louis Antoine Fauvelet de Bourrienne
edited by R.W. Phipps. Vol. 1 (New York: Charles Scribner's Sons, 1889) p.
168-169.**
Sumber: terselubung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar